KKP Harus Latih Nelayan Untuk Tingkatkan Mutu Ikan
17-10-2018 /
KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI M. Salim Fakhri memberikan keterangan usai pertemuan dengan nelayan Gorontalo. Foto: Husen/rni
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) harus terus memberi akses pelatihan bagi para nelayan di Gorintalo agar kualitas ikan yang diekspor kian bermutu. Gorontalo dikenal sebagai pengekspor ikan tuna ke berbagai negara.
Usai menggelar pertemuan dengan para nelayan yang dihadiri pejabat KKP dan Pemda Gorontalo, Anggota Komisi IV DPR RI M. Salim Fakhri, Selasa (16/10/2018), menyatakan, ekspor ikan dari Gorontalo membutuhkan peningkatan mutu lewat pelatihan dan akses logistik yang memadai. Di Gorontalo sendiri, KKP sudah membangun Gudang Beku Terintegrasi sebagai unit pengolahan ikan untuk komoditas ekspor.
Gudang tersebut merupakan bantuan dari KKP untuk para nelayan setempat. Di sinilah para nelayan mendapat pelatihan untuk meningkatkan mutu ikan. Selain itu, KKP dan BRI juga menyalurkan bantuan akses modal untuk para nelayan setempat. "Bantuan dari pemerintah pusat ini diharapkan bisa digunakan sebaik-baiknya oleh para nelayan," komentar Salim.
Bicara ekspor ikan, sambung politisi Partai Golkar ini, Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara lain. Padahal, Indonesia punya perairan yang sangat luas. Dan ironisnya, banyak nelayan Thailand dan Vietnam yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Itu kian menyusutkan kekayaan sumber daya laut Indonesia. "Gebrakan KKP sudah bagus dengan memberantas para pencuri ikan di laut Indonesia," tutur Salim. (mh/mp)